Sekretaris Jendral FIFA, Jerome Valcke, megatakan keberlangsungan LPI merupakan ancaman serius bagi prinsip dasar sepakbola. Oleh sebab itu, ia meminta PSSI segera membereskannya. “Mengaturnya atau menghentikan kegiatan LPI,” tegas Valcke, dalam salinan faks yang diterima Ketua Komisi Normalisasi (KN), Agum Gumelar yang diterima Republika.co.id.
Payung organisasi sepak bola itu itu juga mengeluarkan ancaman terhadap PSSI jika tak mampu membereskan LPI dan tak jua menggelar kongres. Bila terkena sanksi, maka PSSI akan kehilangan seluruh hak seperti yang tercantum pada article 12 Statuta FIFA.
"Artinya, tim sepakbola Indonesia (termasuk klub) tidak bisa mengikuti kualifikasi Pra Piala Dunia atau SEA Games atau ajang internasional lainnya. PSSI juga tidak lagi mendapatkan subsidi untuk program pembinaan baik dari FIFA dan AFC," jelas Valcke.
Di lain pihak, Sekretaris Umum PSSI Jambi, Hadiyandra, mengatakan Kelompok 78 sudah melakukan komunikasi kepada FIFA agar Agum tidak lagi menjadi Ketua KN. Sebab Agum sudah gagal menghasilkan pengurus baru 20 Mei lalu. “Selama kami belum menerima surat balasan, kami tetap mengganggap tugas dia sudah selesai 20 Mei lalu dan gagal menghasilkan apa pun,” ujarnya.
Kelompok 78 menegaskan tetap akan mengusung George dan Arifin. Sebab FIFA tidak menjelaskan alasan penolakan keduanya bersaing untuk memimpin PSSI. Namun, Hadiyandra mengatakan, pihaknya tidak ingin Kongres kembali berujung deadlock.
Oleh sebab itu, kata Hadiyandra, Kelompok 78 berupaya terus melakukan komunikasi dengan FIFA agar George dan Arifin dijinkan maju dalam pemilihan itu. “Kita masih punya orang di Zurich untuk mengupayakan agar keduanya bisa maju.”
Hadiyandra juga menegaskan, tidak yakin Indonesia akan langsung menerima sanksi bila kongres ulangan gagal lagi menghasilkan keputusan apa pun. Ancaman sanksi merupakan hal yang sudah didengungkan Agum sebelum Kongres 20 Mei. “Ternyata kita tidak kena sanksi,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar